Kamis, 24 April 2014

KHUTBAH IDUL FITRI; MENJAGA FITRAH



MENJAGA SIKLUS KESUCIAN MANUSIA

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
.الحمد الله أكبر (9مرات) لا إله إلا الله والله أكبر ، الله أكبر ولله  
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

Jama’ah Id Rahimakumullah,
          Pada kesempatan pagi yang indah ini marilah kita bersyukur ke hadirat Allah S.WT. Kita masih diberi usia panjang, sehingga ibadah ramadlan dapat kita selesaikan. Mudah-mudahan Allah berkenan  mengampuni kekurangan dan kesalahan kita, serta berkenan menerima salat kita, tarawih kita, puasa kita, zakat  kita, dan upaya-upaya kita mendekat kepadaNya. Amiin.

Jama’ah Id Rahimakumullah,
          Pada kesempatan ini, patut kiranya kita merenung tentang diri kita. Sebagaimana sering kita dengar bersama bahwa kita lahir di dunia ini tidak membawa apa-apa. Kita lahir dari rahim siapapun juga tidak membawa dosa. Pada saat itu, kita suci tanpa dosa dan tanpa salah sedikitpun.
Setelah kita memasuki usia akil baligh, maka  amal perbuatan kita dicatat satu demi satu oleh Malaikat. Ibarat pembicaan telepon, tak ada satu tindakan dan ucapan pun yang lepas dari alat perekam. Kelak setelah kita mati, rekaman itu akan diperdengarkan dan bahkan ditayangkan oleh Allah. Siapa pun tidak akan dapat mengelabuhi  atau membantah hasil rekaman-rekaman itu.

Jamaah ied Rahimakumullah,  
Meski ada orang yang sedang susah lalu mengaggap Allah kejam kepadanya, tetapi susungguhnya Allah Maha Bijaksana kepada hamba-hambanya. Allah lebih suka hambaNya bahagia dari pada sengsara, Allah lebih suka hambanya masuk surga dari pada masuk neraka. Oleh karena itu Allah berfirman;
`tB uä!%y` ÏpuZ|¡ptø:$$Î/ ¼ã&s#sù çŽô³tã $ygÏ9$sWøBr& ( `tBur uä!%y` Ïpy¥ÍhŠ¡¡9$$Î/ Ÿxsù #tøgä žwÎ) $ygn=÷WÏB öNèdur Ÿw tbqßJn=ôàムÇÊÏÉÈ ö
(Barangsiapa membawa amal yang baik, Maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat Maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).

Jama’ah Id Rahimakumullah,
          Kita yang rata-rata sudah berkeluarga berarti masa kanak-kanak telah berlalu. Masa itu berganti menjadi milik anak-anak kita atau cucu-cuku kita. Lantas bagaimana kita sekarang? kita terus melanjutkan perjalanan menyusuri lorong usia yang tidak dapat berhenti semenitpun. Sebab berhenti berarti mati.
Sepanjang perjalanan usia itu, kita juga terus berbuat sesuatu sesuai dengan kesibukan kita masing-masing.  Pencatatan amal perbuatan pun tidak mengenal henti meski yang harus dicatat adalah pejabat, atau orang yang  bergelar Profesor , Doktor, atau jenderal, hartawan, politikus, atau wartawan sekalipun. Proses pencatatan amal hanya akan berhenti manakala kita telah sungguh-sungguh wafat.
Catatan amal juga tidak melulu pada perbuatan-perbuatan besar, tetapi termasuk juga perbuatan-perbuatan kecil yang sering dianggap remeh oleh kebanyakan orang.

Jama’ah Ied Rahimakumullah,
Dalam hidup ini, kita sering menganggap sepele terhadap kesalahan-kesalahan kecil. Kesalahan itu bisa langsung kepada Allah, kepada diri sendiri maupun  perbuatan salah kepada orang lain. Banyak orang mengira bahwa  perbuatan-perbuatan salah itu  akan berlalu begitu saja. Namun sesungguhnya tidak demikian kenyataannnya. Kesalahan-kesalahan manusia yang kecil-kecil dan dilakukan terus-menerus lambat laun   akan menumpuk.  Pelakunya bisa jadi tidak merasakan prosesnya. Ibarat rambut manusia, dari hari ke hari  kita tidak pernah merasakan proses panjangnya. Kita baru sadar kalau rambut kita panjang setelah bercermin atau ketika ada orang lain menegur atau menertawakannya.

Jama’ah Id Rahimakumullah,
          Kesalahan-kesalahan kita  yang terus menerus  dan tidak disadari, lambat laun menjadi kerak batin dan karat dosa yang sulit dibersihkan. Lantaran kerak-kerak tersebut, maka bukan hanya kesucian diri yang tercemar, tetapi ketajaman nurani menjadi  semakin tumpul dan  pikiran  menjadi semakin keruh. Kita menjadi sulit untuk bergegas menunaikan yang baik dan meninggalkan yang buruk. Kita menjadi semakin sulit menggunakan pikiran jernih dan nalar. Hidup dikuasai oleh kekuatan-kekuatan negatif. Jika hal-hal semacam itu tidak disadari dan diubah sejak dini, maka bisa jadi  tahu-tahu kita sudah  jatuh di lobang-lobang kenistaan dan kesengsaraan yang dalam. Na’udzubillah.
Jamaah Ied Rahimakumullah,

Hati nurani yang tumpul sering kali menjadikan  orang mudah kalap dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup. Salah dan benar, halal dan haram menjadi tampak remang-remang atau tidak tampak sama sekali. Perilaku seperti itu tentu bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi lebih tragis lagi merusak  keluarga, tetangga, masyarakat, bangsa, dan negara. Tindakan penipuan, pemalsuan, penganiayaan, dan perampasan adalah contoh-contoh buruk akibat tumpulnya nurani. Begitu pula tindakan korupsi yang marak di Negara tercinta ini. 

Jama’ah Id Rahimakumullah,
Dalam rangka kesucian diri menuju hidup yang lebih bahagia di dunia dan hidup yang sejati  setelah mati, maka Allah S.W.T memberi jalan lapang untuk kita. Allah memberi syariat, supaya kita salat yang tekun dan khusu’,  zakat yang disiplin,  puasa yang rajin, haji yang teliti,  jual beli yang hati-hati, dan hutang piutang yang penuh kejujuran. Syareat-syareat itu hekekatnya juga sebagai sarana  untuk membersihkan diri kita dari semua kerak yang kelak akan menyulitkan diri kita kembali ke haribaan Alah SWT.
Hadirin Jamaah Ied Rahumakumullah,
 Sebagian dari syareat itu telah kita laksanakan dalam rangkaian  bulan ramadlan ini. Kita berharap  dengan penuh khusnudzan mudah-mudahan Allah berkenan membersihkan batin kita dari segala kotoran, menyucikan diri kita dari segala dosa, menyelamatkan kita dari kesusahan, serta  kelak  berkenan menempatkan kita semua fi jannatin naim,  surga yang penuh kenikmatan. Amiin.
 
Jama’ah Id Rahimakumullah,
          Kita sadari atau tidak, makin lama diri kita ini termakan oleh usia. Raga kita menjadi semakin rapuh, ketampanan atau kecantikan menjadi semakin pudar, kecerdasan semakin menurun. Dan kelak, sukarela atau terpaksa, kita  akan dimasukkan ke liang kubur. Di sana kita  wahidan khaliyan, sendirian tanpa teman.Ruh kita terus menyusuri waktu-waktu di ‘alam barzah sampai tiba saaatnya menerima keputusan Allah. Kelak di akherat, catatan amal perbuatan semasa semasa hidup ini akan dibeberkan apa adanya.
`yJsù ö@yJ÷ètƒ tA$s)÷WÏB >o§sŒ #\øyz ¼çnttƒ ÇÐÈ `tBur ö@yJ÷ètƒ tA$s)÷WÏB ;o§sŒ #vx© ¼çnttƒ ÇÑÈ
(Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula).

Oleh karena itu, pada akhir khutbah ini kami berseru, agar ketaatan, kesungguhan, dan kejujuran selama melaksanakan puasa ramadlan di rawat, di uri-uri dalam kehidupan kita sehari-hari.   Rasulullah sering berdoa; ”ya muqallibal qulub, tsabbit qulubana ’ala dinika (wahai Dzat yang membolak-balikkan hati,  Mohon Engkau selalu teguhkan hati kami untuk berpegang pada agama-Mu”. Amin ya rabbal ‘alamin.

           
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar