Kamis, 24 April 2014

KHUTBAH JUMAT



                                                      “sebab-sebab lapangnya hati

     Hadirin sholat jum’at yang kami hormati.........
             Hiruk pikuk kehidupan manusia dengan segala aktifitas yang terus bergulir tanpa henti adalah yang sering menimbulkan hambatan yang melahirkan berbagai macam problema dan permasalahan bagi manusia di muka bumi ini, dan kadang pada akhirnya menimbulkan perasaan yang tidak tenang, ada yang terasa sempit dan menyebabkan seseorang hilang rasa tenang dan bahagia di dalam kehidupannya.

               Karena itulah kelapangan dada dan ketenangan hati merupakan salah satu nikmat dan merupakan dambaan setiap insan yang ingin hidup di dunia dalam keadaaan baik dan penuh anugrah serta kebarokahan dari Allah.
Sungguh di dalam syriat islam telah diterangkan oleh Allah sebab-sebab yang menyebabkan seorang hamba memiliki hati yang lapang dan bersinar dan akhirnya dada seorang hamba menjadi lapang, sunguh Allah telah menyebutkan hal ini sebagai nikmat yang besar yang Allah ingatkan kepada NabiNya bahwa itu adalah anugrah dan nikmat yang diberikan kepadanya,Allah berfirman:
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
“Bukankah aku telah melapangkan dadamu(wahai rosul/muhamad)” (QS. Al insyiroh:1)
Yaitu bukankah Kami telah membuat di dalamnya lapang, terus bercahaya dan bersinar penuh dengan ketenangan dan kesejukan dan ini adalah nikmat yang sangat agung dan luar biasa karena pentingnya nikmat ini dalam kehidupan, bahkan ini adalah permohonan Nabi Musa kepada Allah setelah beliau diangkat menjadi rosul yang diutus menuju Fir’aun, beliau berdoa yang diterangkan dalam surat Thaha:
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي (25) وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي (26
“Wahai tuhanku, lapangkanlah dadaku dan jadikanlah perkaraku menjadi mudah”

                Maka kita bisa memahami besarnya nikmat ini, dan Alqur’an serta Sunah menjelaskan sejumlah sebab yang mengantarkan hamba kedalam ketenangan hati kelapangannya dan bersinarnya hati tersebut, diantaranya Allah berfirman:
أَفَمَن شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلإِسْلامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِّن رَّبِّه
“Bukankah seseorang yang yang hatinya lapang di dalam menerima islam maka hati itu terus menerus berada dalam cahaya dari robbnya.” (QS. Zumar: 22)
Juga firmanNya:
فَمَن يُرِدِ اللَّهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإِسْلاَمِ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاء كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُون
“Barang siapa yang dikehendaki Allah mendapat petunjuk maka Allah melapangkan dadanya menerima islam, dan barang siapa yang Allah kehendaki kesesatan maka Allah akan menjadilkan hatinya berat dan sempit seakan-akan seolah dia mendaki langit, dan demikianlah Allah menjadikan kehinaan kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-An’am: 125)

              Maka keimanan adalah sebab yang dengannya hati seseorang hamba menjadi lapang dan bersinar, kalau Ia beriman dengan keimanan yang yang benar kepada Allah, beriman akan adanya Allah, RububiyahNya, UluhiyahNya, nama-nama dan sifat-sifatNya dan beriman pula kepada para rasulNya, kitab-kitabNya,para nabiNya dan hari akhir dan juga pada takdir berupa takdir buruk atau jelek dan dia menjaga keimanannya di atas tauhid.
Allah berfirman:
قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“katakan, sesungguhnya sholatku ibadahku,hidupku dan matiku semuanya milik Allah penguasa alam semesta” (Q.s: Al an’am 162)

               Menunjukan bahwasanya kebahagiaan ialah ketika hati hanya terfokus kepada Yang Maha satu Dialah Allah pencipta langit dan bumi, maka dengan keimanan padanya akan tercipta ketengan dan ketentraman dan kesejukan, cahaya sekaligus petunjuk yang senantiasa menerangi kehidupannya.
Allah berfirman:
الَّذِينَ آمَنُواْ وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُوْلَئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur keimanannya dengan kedholiman maka mereka akan mendapat ketenangan dan dia termasuk orang-orang yang mendapatkan petunjuk.” (Q.s Al-An’am: 82)

                       Kedholiman di sini berarti kesyirikan dan telah sah keterangan dari rosulullah tentangnya.
Dari sini kita memahami bahwasanya kesyirikan menyebabkan ketidak amanan dalam kehidupan dunia, dengan kesyirikan kehidupan hamba akan tidak terarah, serta akan menghancurkan,sekaligus menodai sehingga menyebabkan hati menjadi sempit walaupun mungkin berenang dalam lautan kemewahan dunia.  Sedang bahaya syirik di akhirat menyebabkan pelakunya kekal di neraka.

            Keamanan di sini yaitu mereka mendapatkan di dunia dan di akhirat, keamanan di dalam tubuh, keamanan di dalam keluarga dan segala sesuatu yang ia ingin mendapatkan keamanannya di dalamnya, keamanan yang menyebabkan dia akan selamat dari berbagai gangguan dan bahaya yang datang dari manusia atau selainnya.
Dia mendapat pentunjuk di dunia dan di akhirat,di dunia Allah menunjukan kepada kebahagian,dia bisa menetapi jalan yang benar dan di akhirat dia ditunjukan jalan yang menuju kebahagian abadi yaitu Al-Jannah.

            Namun sebaliknya siapa yang menodai kehidupannya dengan kesyirikan, menyembah selain Allah, ia memohon kepada selain Allah, datang ke kuburan meminta hajat, datang ke tempat yang keramat atau melempar sesajian ke lautan atau melakukan bentuk kesyirikan dengan berdoa selain Allah, menyembelih untuk selain Allah, bernadzar untuk selain Allah, bernadzar kepada selain Allah dan bentuk kesyirikan yang lain, maka dengan kesyirikan hamba akan sempit hatinya, di liput dengan duka, dan malapetaka, Allah berfirman:
وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاء فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ
“Barang siapa yang berbuat kesyirikan maka seolah dia jatuh dari langit, maka burung menyambarnya atau tertiup angin, maka dia terhempas ke tempat yang sangat jauh.” (Q.s Al-Hajj 31)

           Bahkan dengan kesyirikan dia akan mendapatkan kehancuran, dengan adanya syirik akan tersebar bahaya yang senantiasa mengintai kepada dirinya bahkan masyarakat, Negara, bahkan seluruh manusia, Allah mengingatkan dalam firmanNya:
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنشَقُّ الأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا أَن دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا وَمَا يَنبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَن يَتَّخِذَ وَلَدًا
“Mereka mengatkan bahwa Allah yang maha penyayang memiliki anak, sungguh kalian telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar, maka hampir saja langit pecah, bumi terbelah dan gunung hampir runtuh ketika mereka mengatkan Allah punya anak, dan tidaklah Allah yang penyayang memiliki anak.” (Q.s: Maryam: 88-92)

Kemudian Allah mensucikan diriNya:
إِن كُلُّ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ إِلاَّ آتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا لَقَدْ أَحْصَاهُمْ وَعَدَّهُمْ عَدًّا وَكُلُّهُمْ آتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا
“Tidak ada yang ada di langit dan bumi kecuali datang kepada Allah dengan sebagai hamba sungguh Allah menghitung mereka dengan hitungan yang teliti, dan semuanya datang kepadaNya dalam keadaan sendiri-sendiri. (QS. Maryam: 93-94)

                     Maka bagi siapa yang ingin dilapangkan hatinya maka supaya memurnikan ibadah hanya kepada Allah semata,sehingga kehidupannya menjadi indah dan ini bisa terwaujud jika dia benar-benar bertawakal dengan sebenar-benarnya tawakal, hasilnya rizkinya akan di tanggung oleh Allah seperti dalam sabda Rosulullah:

لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
“Jika sekirannya kalian tawakal dengan sebenar-benarnya tawakal sungguhAllah akan memberi rizki kepada kalian seperti Allah memberi rizki kepada burung yang dalam keadaan lapar di waktu pagi tapi ketika dia pulang ke sarang waktu sore dia sudah dalam keadaan kenyang.” 
[H.R Ahmad, Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dll ]

          Perhatikanlah burung dia tidak memiliki simpanan makanan tidak punya gudang makanan juga tidak ada uang yang di Bank namun ketika dia berangkat dalam keadaan perut kosong di pagi hari saat menjelang sore dia telah memenuhi perutnya dengan makanan,ini semua karena bimbingan Allah dan rizkinya, dan ini akan di berikan kepada mereka yang bertawakal kepaNya dengan sebenar-benarnya, maka tidak rugi orang yang mentauhidkan Allah, berbakti padaNya dan tidak durhaka kepada Allah dengan melakukan kesyirikan, hasilnya dia mendapat ketenangan jiwa, keluasan hati, penuh cahaya, dan barokah dalam kehidupannya, yaitu dengan komitmen menjalani kehidupan dengan berdasarkan bimbingan Allah yang Dia turunkan berupa Alqur’an dan wahyu yang di berikan kepada Rosulnya berupa Alhadits, Allah telah mempertegas dalam firmanNya:

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنتُ بَصِيرًا قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنسَى
“Barang siapa yang berpaling dari peringatanku(Alqur’an)maka baginya kehidupan yang sempit dan Kami akan membangkitkannya di hari kiamat dalam keadaan buta, dia bertanya: wahai robku, kenapa Engkau bangkitkan saya dalam keadaan buta, padahal kami dulu bisa melihat, maka Allah menjawab, demikianlah kami datankan kepada kalian ayat-ayat kami namun engkau melalaikannya, demikianlah hari ini engkau dilupakan.” 
(Q.s: Thaha: 124-126)

              Ini adalah jaminan dari Allah yaitu barang siapa yang mengikuti alqur’an dan As-sunnahdalam seluruh sisi kehidupannya maka Allah menjamin ketenangan dan kebahagian, sebaliknya yang berpaling dan Alquar’an dan sunah maka Allah menjadikan kehidupan yang penuh kesempitan.  Maka seseorang hendaknya menjaga dirinya dalam jalur Alqur’an dan assunnah.

                    Sebab yang lain yang menyebabkan hatinya menjadi lapang adalah dia mencintai Allah dengan cinta yang paling besar di banding dengan yang lain siapapun dia, disebutkan dalam hadits dalam bukhori muslim yaitu menjelaskan tiga perkara yang siapa mendapatkan 3 perkara ini maka dia akan merasakan manisnya keimanan di dalam hatinya, yaitu:

             1. Dia mencintai Allah dan rosulNya dengan kcintaan yang paling tinggi.
             2. ia mencintai seseorang karena Allah.
             3. ia benci di kembalikan ke dalam kekafiran seperti bencinya jika dia dilempar ke dalam neraka.

              Allah dan rosulNya paling didengar dan ditaati, kepentingan apapun jika bertentangan dengan kepentingan Allah Rosul maka dia mendahulukan Allah dan ROsul sebagai bukti cinta kepadanya, dengan kecintaan seperti ini akan menciptakan kesejukan di dalam hatinya, betapa nikmat jika ia mendahulukan Allah dan rosulnya, maka jik ia mencintaiNya dengan menempuh sebab kecintaan maka dia akan dicintai Allah, hasilnya, bersabda Rosulullah:

        “Barang siapa yang menyakiti waliku maka sungguh dia telah membuka peperangan denganKu, dan sesuatu yang paling Aku cintai yang dengannya hamba mendekat kepadaku adalah hamba melaksanakan yang Aku wajibkan kepadanya, dan jika hamba selalu melakukan amalan yang sunah untuk mendekatkan kepadaKu sampai Aku mencintai hamba tersebut, jika Aku sudah mencintainya maka Aku menjadi penengarannya yang dia mendenger dengannya dan Aku menjadlimata yang dia gunakan untuk melihat dan aku menjadi tangannya yang dia mengunakannya, dan Aku menjadi kakinya yang dia berjalan dengannya”

Maksudnya Allah bersamanya dalam setiap keaadaanya, yaitu dengan menolong dan mengawasinya,
























                                                Khutbah kedua

              Hadirin sholat jum’at yang yang saya hormati dan saya mulyakan.
Diantara sebab yang menjadikan hati hamba menjadi lapang yaitu hendaklah seseorang
memperbanyak dzikir kepada Allah, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
“Wahai orang-orang yang beriman berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang banyak, dan sucikan dia di setiap pagi dan siang” (Q.s: al ahzab:41)

Dan firmanNya:
أَلاَ بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ingatlah dengan dzikir hati akan menjadi tenang” (QS. Ar-Ra’ad: 28 )

Juga firmanNya:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ
“Ingatlah, berdzikirlah kepadaku maka aku akan mengingatmu, dan bersyukurlah kepadaku dan jangan ingkar kepadaKu” (Q.s Al-Baqarah: 152)

              Perhatikanlah kalau seseoran senantiasa mengingat Allah, maka dia akan selalu mengingatnya sehingga jika dia mengalami masalah, Dia akan membantunya menyelesaikannya dan membuang dan Allah mengganti yang lebih baik dengan yang lebih baik sehingga hatinya menjadi lapang.

             Mengangungkan membesarkan dan memuji Allah adalah kehidupan seorang muslim yang hendaknya dipahami, maka seluruh hidupnya bisa dimanfaatkan dengan berdzikir kepada Allah, dzikir adalah kalimat yang sangat ringan diucapkan dalam lisan dan sangat berat di timbangan amal, bahkan alqur’an dimudahkan untuk berdzikir:
وَلَقَد تَّرَكْنَاهَا آيَةً فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ
“Dan sungguh alqur’an kami mudahkan untuk berdzikir, maka adakah orang yang mau berdzikir.”(QS. Al Qomar: 17)
Diantara sebab yang menjadikan hati menjadi lapang adalah ia banyak bertaubat dan mensucikan diri, tidak diragukan manusia dalam kehidupannya pasti terjatuh dalam kesalahan, kelalaian, kelupaan, bahkan dosa. Jangankan kita, rosulullah yang telah diampuni dosa yang telah dilakukan dan belum dilakukan sewaktu hidupnya, beliau memperbanyak bertaubat dan beristiqfar dalam sehari sebanyak 100x maka kita hendaknya lebih butuh lagi untuk meminta ampun mengingat banyaknya dosa yang kita lakukan. Dengan istigfar Allah menjanjikan kelapangan hati bahkan dibukakan menfaat dan keutamaan yang lain, Allah menerangkan dalam firmannya:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَارًا وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارً
“Minta ampunlah kepada robb kalian sesungguhnya dia maha pengampun, dia akan menurunkan dari langit untuk kalian hujan yang lebat, dan Dia akan menjadikan kebun dan sungai-sungai yang deras mengalir.” 
(Q.s Nuh: 10-12 )

Ayat di atas merupakan janji dari Allah, sedang para Nabi mengajak dan mengabarkan:
وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلاَ تَتَوَلَّوْاْ مُجْرِمِينَ
“Wahai kaumku mintalah ampun kalian kepada robb kalian dan bertaubatlah padaNya, dia akan mencurahkan hujan dari langit dan dia akan menambah kekuatan kalian berlipat-lipat, dan janganlah mengasihi(menjadikan wali) orang-orang kafir.”

               Ini di abadikan oleh Allah dalam surat Hud ayat: 52.
Maka dari sini kita fahami pentingnnya beristigfar dan bertaubat kepada Allah dalam kehidupan ini, dan pentingnya introspeksi diri lalu memperbaiki diri dan senantiasa bertaubat kepada Allah. Mensucikan diri adalah dengan melakukan amalan-amalan yang dulunya ditinggalkan dari kebaikan, dan membersihkan diri dari dari kemaksiatan dan dosa yang di lakukan, dan Allah menjanjikan keberuntungan:
وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّاهَا قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا
“Sungguh beruntung orang-orang yang mensucikan diri, dan sungguh celaka orang yang terus mengotori dirinya.”

                Dan Allah menyebutkan keutamaan orang-orang yang mendapatkan surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai:
وَمَنْ يَأْتِهِ مُؤْمِنًا قَدْ عَمِلَ الصَّالِحَاتِ فَأُوْلَئِكَ لَهُمُ الدَّرَجَاتُ الْعُلَى جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ جَزَاء مَن تَزَكَّى
“Barang siapa yang menghadap Allah dengan keadaan beriman dan berbuat kebaikan maka mereka mendapatkan derajat yang tinggi berupa surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dari bawahnya, mereka kekal di dalamnya dan itu ba;asan bagi orang yang mensucikan diri.” (Q.s Taha 75-76 )

              Karena itu mensucikan diri dan bertaubat kepada Allah adalah hal yang sangat penting, khususnya di hari ini di mana banyak musibah yang menjadi peringatan bagi kita semua. Mudah-mudahan kita dijadikan orang yang selalu bertaubat sehingga termasuk hamba yang mensucikan diri, sehingga kita semua selamat dari musibah di dunia dan lebih-lebih di akhirat:
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Tidaklah Allah menyilksa kaumNya sedang engkau wahai Muhamad berada di sisi mereka, dan Allah tidaklah menyiksa mereka dalam keadaan mereka beristiqfar.” (Q.s Al-Anfal 33)

              Juga dengan istigfar akan menyebabkan datangnya rahmat dari Allah:
“Andaikata kalian beristiqfar kepada Allah niscaya kalian akan dirahmatiNya.”
Mudah-mudahah kita dijadikan orang yang selalu beriman kepada Allah bertakwa kepadaNya bertauhid, dan menjadi hamba yang banyak beristiqfar dan bertaubat, sungguh dosa kita, dan kesalahan kita sangatlah banyak, dan Allah masih merahmati kita dengan menjalani hari- hari sebagai bukti rahmatNya, mudah-mudah hari yang tersisa yang akan kita lewati kita bisa menggunakan untuk selalu bertaubat dan beristilqfar kepadaNya, karena dekatnya kematian yang akan kita temui, dan kita tahu kapan tapi kita yakin akan datangnya:
أَيْنَمَا تَكُونُواْ يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ
“Dimanapun kalian berada sungguh kematian akan menemuai kalian walaupun engkau bersembunyi di balik dinding yang sangat tinggih lagi kokoh.”

              Semoga kita diampuni oleh Allah dan diberi manfaat dari segala kemanfaatan baik yang kita ketahui atau tidak , dan mudah-mudahan Dia tidak menjadikan malapetaka bagi kita semua.Wallahuta’ala a’lam bishowab.







ن الحمد لله وحده, نحمده و نستعينه و نستغفره ونتوب اليه ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا من يهده الله فهو المهتد ومن يضلله فلن تجد له وليا مرشدا, أشهد أن لا اله الا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله بلغ الرسالة وأدى الأمانة ونصح للأمة وتركنا على المحجة البيضاء ليلها كنهارها لا يزيغ عنها الا هلك, اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن دعا بدعوته الى يوم الدين. أما بعد, فيا عباد الله اوصيكم ونفسي الخاطئة المذنبة بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون. وقال الله تعالى في محكم التنزيل بعد أعوذ بالله من الشيطان الرجيم :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (ال عمران : 102)
                   Kaum muslimin rahimakumullah…
             Pertama-tama, marilah kita tingkatkan kualitas taqwa kita pada Allah dengan berupaya maksimal melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul saw.
Pada waktu yang sama kita dituntut pula untuk meninggalkan apa saja larangan Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul Saw. Hanya dengan cara itulah ketaqwaan kita mengalami peningkatan dan perbaikan…
              Selanjutnya, shalawat dan salam mari kita bacakan untuk nabi Muhammad Saw sebagaimana perintah Allah dalam Al-Qur’an :
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat atas Nabi (Muhammad Saw). Wahai orang-orang beriman, ucapkan shalawat dan salam atas Nabi (Muhammad) Saw. ( Al-Ahzab : 56)
        Kaum Muslimin rahimakumullah…
           Kematian adalah suatu kepastian. Ia akan datang tepat waktu, tanpa bisa dimajukan atau diundurkan, kendati barang sedetik. Saat menghadapi kematian, petugas pencabut nyawa, Malakul Maut akan menyelesaikan tugasnya dengan sangat sempurna. Jika Anda adalah orang yang sukses menjalankan Misi Ibadah dan Visi Khilafah dengan baik ketika hidup di atas bumi Allah ini, maka Malakul Maut datang dengan penampilan yang sangat sopan, berpakaian putih bersih dengan aroma harum kasturi. Sambil tersenyum ia mencabut nyawa dari badan Anda dengan sangat hati-hati sehingga nyaris tidak Anda rasakan.

Ketika Anda menghembusakan nafas terakhir sambil mengucapkan
لآ الــه الا اللــه (Tiada tuhan yang pantas disembah selain Allah), orang-orang di sekitar Anda akan melihat wajah Anda yang berseri-seri sambil tersenyum simpul. Anda bisa tersenyum karena mengetahui bahwa Anda adalah orang yang akan meraih Great Success (Kesuksesan Tanpa Batas), yakni akan masuk syurga, insyaa Allah.

Suasana di sekeliling Anda tiba-tiba berubah menjadi isak tangis dan kesedihan yang mendalam yang diekspresikan oleh anak, isteri, karib kerabat, sahabat, teman sejawat Anda yang sempat hadir menyaksikan peristiwa perpisahan sementara dengan Anda. Suasananya sangat kontras dengan ketika Anda memasuki fase kehidupan dunia, yakni ketika lahir sekian puluh tahun yang lalu. Ketika itu, Anda yang berteriak menangis sejadi-jadinya, sedang orang-orang yang ada di sekitarnya malah tersenyum dan tertawa. Sekarang suasana jadi terbalik, giliran Anda yang tersenyum dan mereka yang menangis sejadi-jadinya.

         Sebaliknya, jika Anda adalah orang yang gagal menjalankan Misi Ibadah dan Visi Khilafah semasa mendapat jatah hidup di dunia, Izrail (Malakul Maut) akan datang kepada Anda dengan wajah yang marah, garang, hitam pekat dan berbau busuk. Ia akan memperlakukan Anda dengan sangat kasar sambil membentak-bentak dan berkata : Wahai Hamba Allah, Inilah balasan awal dari kegagalanmu dalam menjalankan Misi Ibadah dan Visi Khilafah, karena kesombongan diri, pembangkangan dan kedurhakaan pada Tuhan Pencipta, Allah Rabbul ‘Alamin.

        
Jika Anda bernasib seperti itu, Malakul Maut akan mencabut nyawa Anda dengan kasar sekasar-kasarnya. Sulit untuk dibayangkan. Dengan melihat kondisi Anda yang sedang sekarat, gelisah, meregang nyawa, tenggorokan Anda mengeluarkan suara yang menakutkan orang di sekeliling. Anda membolak balikkan badan ke kiri dan ke kanan, serta mata yang terbelalak ketakutan. Wajah Anda mengekspresikan suasana sesungguhnya yang sedang Anda hadapi; ketakutan, kengerian dan putus asa.
         Problemnya ialah Anda tidak bisa lari dari suasana itu. Begitulah seterusnya sambil nafas Anda turun naik mengeluarkan suara yang menyeramkan. Kondisi dan suasana serta tingkat kesulitan yang sudah Anda alami setimpal dengan tingkat kegagalan Anda menjalankan Misi Ibadah dan Visi Khilafah serta tingkat kedurhakaan Anda pada Tuhan Pencipta semasa Anda hidup di dunia. Sebab itu, sering kita melihat orang-orang seperti ini ada yang sekaratnya berjam-jam, bahkan berhari-hari dan berbulan-bulan.

         Bagaimanapun sulitnya Anda menghadapi Sakratulmaut dan melewati pintu Kematian, namun Anda pasti akan mati juga. Karena Anda mustahil bisa menghindar, apalagi kabur menjadi buron sebagai the most wanted seperti ketika Anda masih hidup di dunia. Dengan demikian, berakhirlah riwayat singkat Anda di dunia tanpa meninggalkan kesedihan, kerinduan dan kecintaan dari orang yang tadinya sangat baik dan akrab dengan Anda disebabkan hubungan yang dibangun hanya karena kepentingan pribadi atau mengharapkan sesuap nasi dari Anda.
          Mungkin sebagian mereka ada yang merasa lega atas kepergian Anda, karena mereka tahu betul semasa di dunia Anda adalah koruptor kelas kakap, tukang tilep uang negara, pezina, pemabok, penyerobot tanah dan ladang masyarakat, suka berbuat curang dalam melaksanakan proyek atau perdagangan. Atau mungkin Anda suka memberikan kesaksian palsu. Ijazahpun Anda palsukan untuk meraih kursi bupati, wali kota atau anggota legislatif lainnya. Atau mungkin Anda tokoh pornografi dan pornoaksi, serta paling anti pada sistem dan aturan Ilahi, Tuhan Pencipta Anda sendiri dan Pencipta jagad raya ini.

         Kegagalan dan kesulitan yang Anda hadapi ketika menghadapi sakratul maut bisa saja karena saat hidup di dunia Anda adalah sebagai atasan yang suka menindas bawahan. Atau pengusaha yang suka menggusur tanah masyarakat dengan kekerasan, serta dibeli dengan harga yang jauh di bawah harga pasar, dengan menggunakan preman dan oknum aparat hanya untuk kepentingan bisnis pribadi atau bisnis Bos Anda. Atau mungkin Anda orang yang diberi Allah rezeki yang berkecukupan bahkan kaya raya namun menelantarkan anak yatim, fakir miskin, sanak saudara yang belum beruntung ekonominya dan tidak peduli terhadap derita kemiskinan yang melanda mayoritas masyarakat.
              Atau Anda seorang pejabat legislatif yang dengan bangganya pergi pelesiran ke luar negeri dengan dalih studi banding sambil membawa isteri dengan menggunakan uang rakyat begitu saja di tengah derita musibah (ujian) dari Tuhan Pencipta, dan kemiskinan yang melanda mayoritas konstituen yang memilih Anda ketika pemilu atau pemilukada. Atau Anda memakan uang rakyat dengan dalih lainnya seperti hibah, fee, jatah pembelian mesin cuci, gaji ke 13, asuransi, dana untuk memperoleh aspirasi rakyat, dan apapunlah nama dan alasannya…
    
           Kaum Muslimin rahimakumullah…
       Kegagalan dan kesulitan saat menghadapi kematian itu bisa juga karena Anda adalah pejabat dan pegawai pemerintah yag suka mempersulit masyarakat mengurusi berbagai macam urusan dan keperluan mereka seperti, pajak, KTP, paspor dan keperluan lainnya.
Anda sudah terbiasa memeras mereka dengan berbagai cara agar Anda memperoleh harta secara tidak halal, padahal Anda sudah digaji negara. Atau Anda seorang pejabat pajak yang menggelapkan tagihan pajak sesungguhnya dari masyarakat dan tidak menyetorkannya ke kas negara kecuali sebagiannya saja.
            Atau Anda mengajarkan kepada pengusaha-pengusaha besar untuk mereduce kewajiban pajak mereka sehingga sebagiannya diberikan kepada Anda dengan dalih komisi, fee konsultasi dan sebagainya. Padahal, dengan tingkah polah seperti itu Anda sesungguhnya adalah mafia atau markus yang sedang heboh dibicarakan masyarakat akhir-akhir ini.

         Atau Anda tekan pengusaha agar mereka terpaksa bernegosiasi dengan Anda, lalu dengan mudah Anda bisa memangkas jumlah pajak yang sebenarnya karena Anda menerima bayaran (sogokan) dari para wajib pajak itu.
Atau Anda yang tidak mau membayar zakat, kendati sudah diundang-undangkan. Atau Anda sebagai pengacara yang jelas-jelas membela para pelaku kejahatan tindak pidana korupsi, atau pengusaha bajingan yang sering merugikan negara dan rakyat dengan memanfaatkan celah hukum dari hukum yang tidak berwibawa dan mudah dibolak-balikkan isi dan pasal-pasal karetnya itu.
          Anda dengan sukacita membagi-bagikan fee (baca : sogokan) kepada para penegak hukum seperti polisi, jaksa dan hakim yang bertugas. Hal itu Anda lakukan murni karena Anda mendapat bayaran yang besar dari para pelaku kejahatan itu, bukan sama sekali karena idealisme penegakan keadilan dan kebenaran.

         Atau Anda seorang menteri, asisten menteri atau siapa sajalah yang memiliki hubungan dengan menteri sehingga dengan mudah menjadi broker penjualan aset-aset negara yang menjadi milik rakyat itu. Anda tidak peduli kerugian negara dan rakyat dari tindakan kejahatan seperti itu. Yang penting bagi Anda adalah meraup keuntungan besar yang menurut hawa nafsu Anda adalah halal karena masih dalam kategori Fee belaka.

            Atau Anda broker-broker politik dan hukum yang bergentayangan di gedung-gedung Legislatif, Instansi Pemerintahan, Mahkamah Agung, Kejaksaan, Pengadilan dan hotel-hotel berbintang karena mengejar brokerage fee (White Crime Fee) yang mempercepat Anda kaya, padahal Anda seorang pejabat negara, atau petinggi Partai Politik yang tidak berhak melakukan itu semua. Atau Anda seorang Jendral ABRI atau Jendral polisi yang menjadi backing pengusaha-pengusaha hitam di mana mereka tidak bisa hidup dan berbisnis kecuali bisnis haram atau dengan cara yang haram sehingga mereka dengan aman dan mudah berkeliaran tanpa tersentuh hukum sedikitpun.
          Atau Anda pemilik media cetak ataupun elektronik yang setiap saat menyebarkan kemungkaran, kemusysrikan, khurafat, kebohongan, pornografi, pornoaksi, judi, penyakit sosial seperti ghibah (gosip), budaya hedonisme dan budaya merusak lainnya.

          
Kegagalan dan kesulitan yang amat dahsyat saat menghadapi kematian itu akan menimpa jika Anda Presiden dan Pemimpin negara yang curang selama bertahun-tahun atau puluhan tahun mengurusi negara dan rakyat sehingga negara dan rakyat bangkrut dalam berbagai aspek kehidupan, bahkan sampai ke titik nadir yang paling bawah. Pada waktu yang sama, Anda, keluarga dan kroni-kroni hidup dalam kemewahan dan harta berlimpah…Atau Presiden yang merasa paling pintar dan pemimpin yang congkak tapi tidak becus mengurusi urusan rakyat sehingga beban hidup mereka semakin hari semakin menumpuk dan semakin berat…

         Atau dengan kursi kebesaran yang Anda duduki yang bernama kursi kepresidenan, kejaksaan agung, mahkamah agung, dewan perwakilan rakyat dan sebagainya, Anda enggan menerapkan hukum Allah, Tuhan Pencipta Anda sendiri dan Pencipta jagad raya, di negeri yang Anda pimpin, dan bahkan Anda memusuhi, menangkap, memenjarakan dan mungkin juga membunuh siapa saja dari kalangan umat Islam yang ingin mengajak masyarakat untuk menerapkannya, agar Allah, Penguasa Alam semesta ridha kepada penduduk negeri itu dan memberkahi kehidupan mereka.

         
Siapa sajalah Anda, bagaimanapun kehebatan, kekuatan dan kedudukan Anda semasa di dunia, Malakul Maut tidak mempedulikan itu semua. Yang pasti, Anda sudah bertekuk lutut di hadapan bentakan dan hentakan prajurit Tuhan Pencipata yang bernama Izrail atau Malakul Maut itu. Ia hanya terfokus bagaimana ia mengakhiri jatah hidup Anda di dunia ini tepat pada waktunya dan dengan cara yang paling kasar dan menyakitkan.

            Kaum Muslimin rahimakumullah…

          Demikianlah dua type kematian yang dihadapi saat kita menghadapinya. Orang-orang yang semasa di dunia berhasil menjalankan Misi Ibadah dan Visi Khilafah, akan mendapat kemudahan dan sambutan yang begitu meriah dari malaikat yang bertugas mencabut nyawa manusia. Bagi orang-orang yang gagal, akan melihat dan merasakan pula hasil kegagalan mereka.

           Saudaraku! Kematian itu adalah haq. Ia datang hanya satu kali, kendati banyak sebab kematian. Kematian adalah kematian. Apakah Anda mati karena tertimbun tanah longsor, atau tenggelam dalam laut atau menjadi debu karena hangus terbakar atau dibakar saudara atau teman Anda sendiri?
           Apakah Anda menjemput Kematian disebabkan gempa bumi, tsunami, atau disebabkan tabrakan atau narkoba? Apakah Anda melewatinya sendiri dengan bunuh diri atau mati dibunuh di jalan Allah atau di jalan Setan? Apapun sebab kematian, kematian adalah kematian yang berfungsi untuk mengakhiri kehidupan manusia di dunia, untuk kemudian diteruskan perjalanannya menuju alam Barzakh (pemisah), sambil menunggu kiamat atau kehancuran alam semesta, dan kemudian kebangkitan, mahsyar (perhimpunan raksasa) dan seterusnya, syurga atau neraka yang akan menjadi tempat Anda.
          Kalau demikian halnya, pertanyaannya adalah : Sudahkah Anda siap menyambut kematian yang pasti datang saat waktunya tiba? Apa yang sudah Anda persiapkan untuk menyambutnya? Ataukah Anda tetap dalam kelalaian, kebodohan, kedurhakaan dan kesombongan terhadap Allah, Raja alam semesta dan Rasulullah, teladan semua manusia? Sekarang saatnya Anda jawab pertanyaan-pertanyaan itu.
            Jangan sampai menunggu kematian itu tiba, nanti Anda akan sangat menyesal dan penyesalan saat kematian tiba tidak akan ada gunanya; sudah terlambat, seperti yang Allah jelaskan dalam surat Al-Mukmin berikut :

حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ (99) لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (100)

            Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: Ya Tuhan Penciptaku, kembalikan aku kembali (ke dunia) agar aku berbuat amal shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan.
Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja (tidak akan didengar Tuhan Pencipta). Dan di hadapan mereka ada barzakh (pembatas) sampai hari mereka dibangkitkan. (Q.S. Al-Mu’min /23 : 99-100)

           Kaum Muslimin rahimakumullah…

Sebelum terlambat, mari kita jemput kematian dengan penuh keyakinan dan kesiapan. Persiapkan diri dari saat ini, detik ini. Jangan tunggu nanti atau esok, karena ajal kita bukan berada di tangan kita, tapi di tangan Allah Rabbul ‘Alamin. Agar kita setiap saat siap mejemput kematian, ada beberapa hal yang perlu selalu kita benahi dan perbaiki, baik kualitas maupun kuantitasnya :

        1. Evaluasi selalu akidah dan keimanan. Jangan sampai tercampur dengan syirik dan khurafat.
        2. Evaluasi selalu amal ibadah, apapun bentuknya; yang wajib maupun yang sunnah. Jangan               tercampur dengan riya (ingin dilihat orang) atau bid’ah (yang menyalahi sunnah Rasul Saw. 
        3. Evaluasi selalu harta dan rezki yang kita peroleh. Jangan sampai tercampur aduk dengan yang haram dan syubhat (yang belum tau status halal atau haramnya).
        4. Evaluasi selalu anak dan isteri. Sudahkah mereka dipersiapkan menjadi orang-orang yang    shaleh dan siap diselamatkan dari api neraka?
        5. Evaluasi ilmu dan pemahaman terkait dengan Islam. Jangan sampai tercampur dengan pemahaman atau pemikiran yang menyimpang dan tidak sejalan dengan Allah dan Rasul-Nya.
        6. Evaluasi gaya hidup, cara hidup dan orientasi hidup. Jangan sampai menyimpang dari ajaran Islam.
        7. Siapkan anugerah yang Allah berikan berupa nyawa, harta dan ilmu untuk diinfakkan di jalan Allah.

Sebelum menutup khutbah ini, mari kita renungkan hadits Rasul saw berikut :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثَةٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ (رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda : “ Apabila manusia mati maka putuslah semua amalannya melainkan tiga perkara; shodaqoh jariah, ilmu yang bermanfaat atau anak yang shaleh yang mendoakannya. (Hadits Riwayat Muslim, No. 3087)

        Kaum Muslimin rahimakumullah…

         Demikianlah khutbah hari ini, semoga Allah membantu dan menolong kita dalam menyiapkan bekal menghadapi kematian dan Dia mudahkan kita saat menghadapi sakratul maut. Semoga Allah pilih kita menjadi orang-orang yang sukses di sisi-Nya, kendati di mata manusia dianggap gagal. Dan semoga Allah berkenan menghimpunkan kita di syurga Firdaus yang paling tinggi bersama Rasul Saw, para shiddiqin, syuhada’, dan shalihin sebagaimana Allah himpunkan kita di tempat yang mulia ini. Allahumma amin…

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم إنه تعالى جواد كريم ملك رؤوف رحيم إنه هو السميع العليم ......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar