Kamis, 24 April 2014

ULUMUL QUR'AN: ADAB MEMBACA AL-QUR'AN



ADAB – ADAB MEMBACA AL-QURAN

 Al-Qur'an adalah sebagai sumber nasihat, obat, petunjuk, dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. tidak ada keraguan dan tidak ada penyelewengan di dalam nya. Dia menurunkan al-Quran sebagai penguat, pembela dan nur bagi orang-orang yang memiliki keyakinan. Dengan demikian kita wajib memiliki adab dalam membaca Al-Quran.

      Setelah bermiswak dan berwudhu, hendaknya duduk di tempat yang sepi dengan penuh hormat dan kerendahan sabil menghadap kiblat. kemudian dengan menghadirkan hati dan khusyu, kita membaca Al-Quran dengan perasaan seperti kita sedang mendengarkan bacaan Al-Quran langsung dari Allah swt. jika mengerti makna nya, sebaiknya kita membacanya dengan tadabbur dan tafakkur. apabila menemui ayat-ayat rahmat, hendaknya berdoa untuk mengharap ampunan dan rahmat- Nya. apabila menjumpai Ayat-ayat azab dan ancaman allah swt, hendaknya kita meminta perlindungan kepada Nya, karena tidak ada penolong selain Allah swt. dan apabila kita menemukan ayat tentang kebesaran dan kemuliaan Allah swt, maka ucapkanlah subhanallah. apabila kita tidak menangis ketika membaca al-quran, hendaknya kita berpura-pura menangis.

      seandainya tidak bermaksud untuk menghafal al-quran, maka jangan membacanya terlalu cepat. hendaknya kita letakkan al-quran di atas bangku, bantal, atau di tempat yang agak tinggi. pada waktu membaca al-quran, kita tidak boleh berbicara dengan siapa pun. apabila ada keperluan berbicara ketika kita membaca al-quran, maka kita harus menutupnya terlebih dahulu. selesai berbicara, kita awali lagi dengan membaca ta'awudz. jika orang-orang di sekeliling kita sedang sibuk, sebaiknya kita membaca al-quran dengan suara pelan. apabila tidak, lebih baik membacanya dengan suara keras.

         Alim ulama telah menulis, ada enam adab lahiriah dan enam adab batiniyah dalam membaca al-quran.

Adab Lahiriyah
  1. membacanya dnegan penuh rasa hormat, ada wudhu dan duduk menghadap kiblat
  2. tidak membacanya terlalu cepat, tetapi di baca dengan tajwid dan tartil
  3. berusaha mengangis, walaupun terpaksa berpura-pura menangis.
  4. memenuhi hak ayat-ayat azab dan rahmat sebagaimana yang telah di terangkan sebelum nya
  5. jika di khawatirkan akan menimbulkan riya atau mengganggu orang lain, sebaiknya membacanya dengan suara pelan. jika tidak sebaiknya membacanya dengan suara keras
  6. bacalah dengan suara yang merdu, karena banyak hadist yang menerangkan supaya kita membaca al-quran dengan suara yang merdu
Adab Batiniyah
  1. mengagungkan Al-quran dalam hati sebagai kalam yang tertinggi.
  2. memasukkan keagungan allah swt dan kebesaran Nya karena Al-quran adalah kalam Nya
  3. menjauhkan rasa bimbang dan ragu dalam hati kita.
  4. membacanya dengan merenungkan makna setiap ayat dengan penuh kenikmatan. Rasulullah saw. pernah berdiri sepanjang malam sambil mengulang-ulang membaca ayat  "jika engaku mengadzab mereka, mereka itu adalah hamba Mu dan jika Engaku mengampuni mereka, maka sesungguhnya engkau maha perkasa dan maha bijaksana" (Q.S. Al-Maaidah : 118).
  5. hati kita mengikuti ayat-ayat yang kita baca. misalnya, apabila membaca ayat-ayat rahmat, hendaknya hati kita merasa gembira dan senang. sebaliknya ketika membaca ayat-ayat adzab, hati kita hendaknya merasa takut.
  6. telinga benar-benar ditawajuhkan seolah-olah Allah sendiri sedang berbicara dengan kita dan kita sedang mendengar nya.

Masalah Penting
   
     menghafal beberapa ayat al-quran untuk dapat menunaikan shalat, hukumnya fardhu ain, sedangkan menghafal seluruh ayat Al-Quran, Hukum nya fardu kifayah. jika tidak ada seorangpun Hafizh Al-quran, maka seluruh kaum muslimin berdosa. Mulla Ali Qari ra meriwayatkan dari Az-Zarkasyi ra bahwa ia berkata, "jika dalam suatu kampung atau koda tidak ada seorangpun penduduk yang membaca Al-Quran, maka semua penduduk kampung itu berdosa."

         pada zaman yang penuh dengan kegelapan dan kejahilan ini tealh banyak kesesatan yang menyebar dalam diri kita sebagai kaum muslimin dan dalam urusan agama, bahkan ada pendapat umum bahwa menghafal Al-quran pada zaman sekarang merupakan perbuatan sia-sia. menghafal kata-kata yang sama sekali tidak dipahami maksudnya dianggap sebagai perbuatan bodoh. menghafal Al-Quran dianggap merusak pikiran dan membuang-buang waktu. seandainya inilah satu-satunya kerusakan dalam agama kita tentulah dapat di tulis penjelasannya. namun semua penuh penyakit, dan setiap pendapat hanya menuju pada kebatilan. apa yang meti kita tangisi dan apa yang harus kita adukan?

"maka hanya kepada Allah tempat mengadu dan hanya kepada Allah tempat meminta pertolongan"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar