Kamis, 24 April 2014

KHUTBAH NIKAH; INDONESIA



KHUTBAH NIKAH
Assalamualaikum Wr. Wb.
الحمد لله المحمود بنعمته المعبود بقدرته المطاع بسلطانه المرهوب من
عذابه وسطوته النافذ امره فى سمائه وارضه الذى خلق الخلق بقدرته
 وسيرهم باحكامه ومشيئته وجعل المصاهرة سببا لاحقا وامرا مفترضا
اوشج اى شبك به الانام واكرم به الارحام فقال عز من قا ئل وهوالذى
خلق من الماء بشرا فجعله نسبا وصهراوكان ربك قديرا ولكل قدر اجل
ولكل اجل كتاب يمحو الله ما يشاء ويثبت وعنده ام الكتاب.

Hadirin-hadirat yang berbahagia
Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Pada pagi hari ini kita dapat menyaksikan sekaligus ikut merasakan keindahan yang dirasakan oleh Ananda ............dan ................... Ananda berdua insya Allah mendapat   pahala   dan    anugerah dalam akad nikah, dan kami  juga mendapat pahala karena dapat ikut serta merasakan kebahagiaan Ananda. 
Saya juga mengucapkan selamat kepada keluarga besar Ananda berdua yang telah dengan ikhlas hati mengantarkan Ananda pada suasana yang agung  dan bersejarah ini. Mudah-mudahan peristiwa ini dicatat oleh Allah sebagai amal jariyah bagi ayah, ibu, dan keluarga  Ananda berdua. Amin.
Saya juga berharap, mudah-mudahan peristiwa akad nikah di sore hari ini  dapat bermanfaat bagi kita semua yang hadir. Sekurang-kurangnya dapat menjadi sarana mendaur ulang memori kita, sekaligus nasihat untuk melanjutkan hidup berkeluarga yang penuh kejujuran, kasih sayang, ketenteraman dan berkah. Amin ya rabbal ‘alamin.

Ananda......................
Sebentar lagi Ananda akan melaksanakan akad nikah. Proses aqad nikah itu sangat singkat. Kira-kira hanya berlangsung lima menit. Namun sebaiknya Ananda pahami dan hayati bahwa peristiwa akad nikah yang singkat itu memiliki makna yang sangat agung di hadapan Allah dan manusia.  Bobot keagungan akad nikah itu disetarakan dengan perjanjian seorang Nabi dengan Allah S.W.T.  Perjanjian agung itu disebut dalam Al-Qur’an dengan ungkapan Mitsaqan Ghalidzo. Begitu pentingnya makna yang terkandung dalam istilah Mitsaqan Ghalidzo, maka Al-Qur’an  hanya menyebutnya dua kali, yaitu dalam peristiwa perjanjian para Nabi dengan Allah dan peristiwa Akad nikah seperti pagi ini.
Ananda berdua yang berbahagia
Khusus berkaitan dengan kesempatan ini, saya merasa perlu menegaskan beberapa hal yang saya yakin  Ananda berdua telah mengetahuinya.
Pertama, Ananda berdua semula tidak saling tahu, lantas akhirnya menjadi kenal. Sampai saat ini saya yakin masih ada banyak hal yang Ananda belum saling memahami. Latar belakang keluarga ananda berbeda,   sosial budaya Ananda semula berbeda, dan sifat kepribadian Ananda juga berbeda. Sebentar lagi Ananda  harus hidup bersama. Sekiranya Ananda berdua merasakan keganjilan dalam keseharian, maka sebaiknya tetap mengedepankan berpikir positip. Hindarkan diri dari perilaku egois atau perilaku  menang-menange dewe.
Kedua, para sesepuh kita dulu sudah sering mengingatkan seperti ini:
Urip bebrayan iku, senajan wis digawe ati-ati nyatane isih kerep kesandung-sandung, senajan wis digawe resik nyatane isih katon reget, senajan wis digawe taat nyatane isih akeh katon lirwane, senajan wis digawe gampang nyatane isih angel lakonane, senajan wis digawe seneng nyatane isih akeh susahe. Iku pratondo yen saktemene urip bebrayan iku ora gampang lan ora biso dilakoni kanthi cara ngge-gampang. Mulo, kabeh tumindak uirip iki kudu sarwo dipikir disik kanthi ati-ati, ora mung dipikir piye carane, ananging ugo ditimbang-timbang piye akibat tembe burine. Akeh wong sing kebat keliwat, kesusu, lan grusa-grusu tekade luru untung, jebul tembe mburine malah mung nemoni buntung. Akeh wong sing nggegampang rembug, tundane mung kagebug. Akeh sing nggampangake perkoro, tembe mburine mung nemoni sengsoro.  Kabeh wong urip kudu ngerti kabeh iki. Supoyo biso mikir lan nimbang-nimbang tumindak sing apik, mulo perlu nyedak marang wong sing kulino tumindak apik. Apik ono ngarepe manungso sapodho-podho, lan apik ono ngarso Allah subhanahu wata’ala.  Bebasan wong seneng nyedak minyak wangi, upomo to ora melu wangi, sak oran-orane wis pernah ngerti gandane wangi. Ojo pisan-pisan nyedak kebo gupak, durung kinaruan biso numpak, nanging gandane apek wis mesti nular.

Ketiga, Sebaiknya dipahami pula Istri kita adalah bukan milik kita dan bukan hamba kita. Ia adalah milik Allah sekaligus hamba Allah yang diamanatkan kepada kita. Oleh karena itu  dalam suasana bagaimanapun, kita tidak boleh berperasaan apalagi bertindak sak wiyah-wiyah. Di sinilah Allah memberi tuntunan supaya kita memperlakukan isteri kita dengan prinsip mu’asyarah bil ma’ruf (hidup berumah tangga yang saling asih, saling asah, dan saling asuh dalam menghadapi tantangan duniawiyah dan ukhrawiyah). Kita tidak boleh memperlakukan istri atau suami seperti kebanyakan orang membeli karcis di gedung bioskop. Setelah karcis digunakan dan dia dapat menonton filmnya, lalu karcis itu disobek-sobek dan  dibuang seenaknya begitu saja.
Ketiga, Ananda berdua dulu bayi, menjadi kanak-kanak, dan kemudian menjadi dewasa seperti sekarang ini. Sejak dulu ayah dan ibu Ananda memiliki cita-cita yang sangat luhur. Untuk mewujudkan cita-cita itu, maka beliau berdua paribasan ikhlas nunjang palang prihatin rino wengi demi  anak-anaknya. Jerih payah beliau untuk Ananda tentu tak terhitung jumlahnya.  Beliau juga tidak berhitung budi dalam membesarkan  Ananda.   Oleh karena itu, patuhilah pesan Allah anisy kur lii wa li waa lidaiik. Berbaktilah kepada kedua orang tuamu  sebagai bagian dari wujud bersyukur kepada Tuhanmu, yaitu Allah S.W.T.”. Orang tua Ananda di hadapan Allah hanyalah titah sak wantah, maka wajar jika memiliki rasa cinta duniawi. Namun, sebaiknya Ananda juga jangan keliru, sebab bukan harta benda itu yang menjadi harapan beliau satu-satunya. Ayah dan Ibu  Ananda tentu ingin supaya  usianya panjang, jasmaninya sehat, amal dan imannya mantap serta kelak jika dipanggil ke hadirat Allah khusnul khatimah. Keinginan seperti itu harus Ananda jawab bukan hanya dengan kata-kata, tetapi  dijawab dengan perilaku kerja yang jujur, tindak-tanduk yang  santun, salat yang tekun, dan hadiah  doa-doa surga untuk hidupnya yang kelak semakin renta. 
Keempat, Ibu dan ayah Anda berdua memiliki kerabat-kerabat dekat, kerabat-kerabat jauh, dan memiliki teman-teman karib di sekelilingnya. Ananda berdua juga memiliki saudara-saudara sekandung. Oleh karena itu, jadilah Ananda berdua laksana tali yang  berfungsi  mempererat kerabat-kerabat dan teman-teman karib tadi. Hampir tidak ada artinya kejayaan hidup ini, jika kerabat-kerabat yang semula dekat menjadi menjauh karena perilaku kita. Lebih rugi lagi jika orang-orang salih yang semula dekat dengan kehidupan Ayah dan ibu Ananda menjadi jauh dari kehidupan Ananda berdua. Dulu pernah nasihat dari sesepuh kita, ” Sak kurepe langit, sak lumahe bumi durung pernah ono crito wong mulyo mergo wani lan duroko  marang wong tuo. Crito sing kerep dirungu sewalike, akeh wong sing mulyo amargo ngabekti marang wong tuo. Sak kurepe langit, sak lumahe bumi ugo durung pernah ono crito wong luhur drajate mergo kerep derdah karo sanak sedulur lan tonggo teparone. Crito sing kerep dirungu, wong podo luhur drajate mergo rukun, becik, lan lumo marang sanak sedulur lan tonggo teparo.  
Khusus kepada ...................., saya turut berpesan. ”Bila kelak biduk rumah tangga bertubrukan dengan benteng karang kehidupan, bila impian-impian Ananda terkadang berselang dengan kenyataan yang pahit, bila bukit-bukit harapan Ananda digoncang dengan gempa cobaan, maka sesunggunya segenap keluarga ingin melihat Ananda tetap teguh di samping suami. Segenap keluarga ingin melihat Ananda tetap tersenyum walaupun langit terasa mendung. Dan ketika saat-saat seperti itu tiba, maka tidak ada yang paling bisa ngaring-ngaring pikir orang yang beriman, kecuali Ananda bangun di tengah malam, mengambil air wudlu, dan sujud sambil memohon pertolongan Allah SWT. Dan suami yang salih tentu akan ikut bangun dan salat, seraya menengadahkan tangan dengan berdoa ; ya Allah, karuniakanlah kepada kami, istri dan keturunan yang menenteramkan hati kami dan jadikanlah kami penghulu orang-orang yang bertaqwa. 
Ananda Hendra dan Arika yang berbahagia
Demikian pesan-pesan saya ini, mudah mudahan bermanfaat.  Saya turut mendoakan,
Barakallahu laka wa baraka alai’ka wa jama’a bainakuma fi khair.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar