Rabu, 23 April 2014

PROFIL KUA; GAMBARAN UMUM



Keadaan Geografis dan Demografis
Sejak dibentuknya Kementerian Agama tanggal 03 Januari 1946, selang beberapa bulan lahir pula Kantor Urusan Agama Kecamatan di seluruh Indonesia, termasuk KUA Kecamatan Kaliori. Adapun perkembangan Kantor Urusan Agama [KUA] Kecamatan Kaliori dari segi organisasi dan pelayanan telah mengalami beberapa peningkatan yaitu antara lain :
a.    Kesadaran masyarakat Kaliori dalam beragama meningkat, dengan bukti kualitas keimanan  dan ketaqwaan semakin mantap yaitu jumlah masjid sebanyak 47 buah dengan kondisi bangunan yang representative, demikian juga jama’ah haji semakin banyak jumlahnya dimana setiap tahun jumlah masyarakat yang menunaikan ibadah haji semakin meningkat.
b.    Kesadaran masyarakat dalam beribadah sosial juga cukup tinggi  yaitu mereka mewakafkan harta miliknya untuk tempat-tempat ibadah maupun yang lain.
KUA Kecamatan Kaliori terletak di Jalan Raya Rembang – Juwana Km. 12 Kaliori, berada di jalur Pantura. Kecamatan Kaliori mempunyai wilayah 23 desa yang berbatasan dengan daerah lain :
Sebelah Utara    : Laut Jawa
Sebelah Selatan      : Kecamatan Sumber
Sebelah Timur    : Kecamatan Rembang
Sebelah Barat    : Kecamatan Batangan – Kab. Pati
Penduduk yang mendiami wilayah Kecamatan Kaliori merupakan penduduk yang semiheterogen. Hal tersebut dapat dilihat dari data statistik kependudukan Kec. Kaliori. Dengan jumlah penduduk sebanyak 39.031 jiwa dengan rincian pemeluk agama sebagai berikut:
1. Penduduk yang beragama Islam : 38.988
2. Penduduk yang beragama Kristen        :        34
3. Penduduk yang beragama Katolik        :         9
4. Penduduk yang beragama Budha         : -
5. Penduduk yang beragama Hindu          : -
6. Penduduk yang beragama Konghucu   : -
Dalam hal wujud dukungan terhadap sebuah kegiatan keagamaan, di Kecamatan Kaliori telah terdapat sarana dan prasarana ibadah sebagai berikut:
1.       Masjid                                     : 47
2.       Musholla                                  : 167
3.       Kapel Katolik                            : 1
4.       Taman Pendidikan al-Qur’an     : 16
5.       Madrasah Diniyyah                  : 18
6.       Madrasah Ibtidaiyah                 : 2
7.       Madrasah Tsanawiyah             : 2
8.       Madrayah Aliyah                      : 1
9.       Pondok Pesantren                    : 1
10.    Majelis Ta’lim                          : 19

Dari data di atas, Islam merupakan agama mayoritas yang dipeluk oleh penduduk wilayah Kecamatan Kaliori, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap prosentase pelayanan pernikahan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Kaliori. Jumlah peristiwa NTCR tahun 2009-2013 :

No
Tahun
N
T
C
R
1
2009
444
11
16
0
2
2010
542
10
32
0
3
2011
508
13
47
0
4
2012




5
2013





Dalam bidang pelayanan pernikahan dan rujuk, KUA Kecamatan Kaliori dibantu oleh 27 Anggota Pembantu Pencatat Nikah (P3N) yang tersebar di 23 wilayah desa se-Kecamatan Kaliori. Karena terdapat beberapa desa yang mempunyai wilayah yang luas dan jarak yang agak jauh, maka ada beberapa desa yang memiliki lebih dari satu P3N.
Letak geografis suatu wilayah mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap kebijakan dan program kerja yang harus direncanakan dan dilaksanakan oleh seorang decision maker atau pejabat yang memimpin dalam suatu wilayah tersebut, karena itu al-Qur’an menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia terdiri dari bersuku-suku dan berbangsa-bangsa bukan tanpa maksud dan tujuan, tetapi itu semua mengandung suatu nilai transformasi, edukasi dan akulturasi yang diharapkan suatu wilayah tertentu dapat menggali potensi yang lebih baik dari wilayah lain demi terciptanya kemajuan dalam suatu wilayah tersebut.
Oleh karena itu, dilihat dari segi geografisnya KUA Kec. Kaliori terletak di Wilayah Pantura di arah barat Kabupaten Rembang yang berada di dalam satu komplek perkantoran Kecamatan Kaliori dengan jarak kurang lebih 12 KM dari pusat ibukota kabupaten.
Kecamatan Kaliori merupakan salah satu wilayah kecamatan di Kabupaten Rembang yang terletak di wilayah pesisir pantai utara Pulau Jawa dengan karakteristik wilayah pantai dengan medan yang datar yang terdiri dari perkampungan penduduk, perkebunan, perkaliori dan areal pertambakan dan pantai. Adapun wilayah Kecamatan Kaliori terbagi ke dalam 23 desa, yaitu:
1.        Desa Meteseh
2.        Desa Wiroto
3.        Desa Purworejo
4.        Desa Sidomulyo
5.        Desa Dresi Kulon
6.        Desa Maguan
7.        Desa Karangsekar
8.        Desa Banyudono
9.        Desa Pengkol
10.     Desa Gunungsari
11.     Desa Dresi Wetan
12.     Desa Sambiyan
13.     Desa Tasikharjo
14.     Desa Pantiharjo
15.     Desa Kuangsan
16.     Desa Tambakagung
17.     Desa Mojowarno
18.     Desa Mojorembun
19.     Desa Bogoharjo
20.     Desa Sendang Agung
21.     Desa Tunggulsari
22.     Desa Banggi
23.     Desa Babadan

Kondisi Sosio-Ekonomi dan Budaya Masyarakat Setempat
Wilayah Kecamatan Kaliori berpenduduk 39.031 jiwa dengan kondisi sosio ekonomi dan kultural masyarakatnya terbagi dalam beberapa kelompok. Seperti pada umumnya masyarakat di Kabupaten Rembang, penduduk di wilayah Kecamatan Kaliori bersifat semimajemuk, terutama dari segi pekerjaan dan sosio kultural. Ada beberapa hal yang mempengaruhi mata pencaharian penduduk sebuah wilayah, diantaranya adalah keadaan tanah wilayah itu sendiri, tingkat pendidikan dan jauh tidaknya rumah penduduk dengan lokasi industri.
Wilayah Kecamatan Kaliori merupakan wilayah yang terdiri dari daerah pesisir pantai, daerah pertambakan, persawahan, perkebunan dan pemukiman penduduk sehingga jenis pekerjaan penduduk heterogen. Ada sebagian penduduk Kecamatan Kaliori yang bekerja sebagai nelayan, petani tambak garam, petani sawah dan penggarap kebun/buruh tani. Namun ada juga yang berprofesi sebagai pembuat batu bata merah, buruh pabrik, guru, Pegawai negeri sipil, Anggota TNI/Polri dan swasta.
Secara sosiologis, masyarakat Kecamatan Kaliori terbagi dalam beberapa kelompok strata sosial. Dalam konteks sosio-ekonomi, masyakat Kecamatan Kaliori terbagi menjadi tiga golongan, yaitu sebagian kecil golongan menengah, dan kelompok kedua merupakan kondisi mayoritas masyarakat Kecamatan Kaliori yang berada pada klas sosial ekonomi rendah kebawah yang tersebar hampir di seluruh wilayah desa.
Stratifikasi sosial dalam konteks agama, masyarakat Kecamatan Kaliori terbagi menjadi dua kelompok, yaitu sebagian masyarakat santri yang mempunyai adat istiadat dan budaya sebagaimana prototipe masyarakat pondok pada umumnya, kedua masyarakat abangan yang melaksanakan tradisi santri yang merupakan kondisi mayoritas masyarakat Kecamatan Kaliori. Walaupun demikian, kegiatan keagamaan di wilayah tersebut dapat dikatakan semarak, bahkan setiap hari besar Islam selalu diadakan pengajian dan kegiatan-kegiatan yang berbasiskan agama.
Namun di wilayah Kecamatan Kaliori juga terdapat daerah rawan agama di desa Karangsekar dimana terdapat satu bangunan kapel kristen. Oleh karena itu, tantangan tersebut merupakan tugas yang sangat berat khususnya bagi Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kaliori dalam rangka menjaga kerukunan dan keharmonisan antar umat agama, maupun dari arus penyebaran agama/kristenisasi, sehingga seluruh personilnya dituntut untuk selalu aktif memberikan bimbingan dan arahan kepada masyarakat daerah rawan tersebut.
Dari dua gambaran kondisi sosio ekonomi dan agama tersebut bila dijadikan sebagai pisau analisis untuk mengetahui gambaran kehidupan keluarga dalam konteks kriteria keluarga sakinah, maka masyarakat Kecamatan Kaliori mayoritas dalam kelompok keluarga Pra Sakinah, Sakinah I dan II dan sebagian kecil dalam kelompok keluarga sakinah III dan Keluarga Sakinah III Plus.
Penduduk yang mendiami wilayah Kecamatan Kaliori merupakan penduduk yang semiheterogen. Hal tersebut dapat dilihat dari data statistik kependudukan Kec. Kaliori. Dengan jumlah penduduk sebanyak 39.031 jiwa dengan rincian menurut klasifikasi jenis kelamin sebagai berikut:
Penduduk Laki-Laki              : 19.236
Penduduk Perempuan : 19.752
Jumlah                                 : 39.031
Dari data di atas, Islam merupakan agama mayoritas yang dipeluk oleh penduduk wilayah Kecamatan Kaliori, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap beban kerja dan prosentase pelayanan pernikahan dan layanan lainnya oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Kaliori.

Mata Pencaharian
Ada beberapa hal yang mempengaruhi mata pencaharian penduduk sebuah wilayah, diantaranya adalah keadaan tanah wilayah itu sendiri, tingkat pendidikan dan jauh tidaknya rumah penduduk dengan lokasi industri.
Wilayah Kecamatan Kaliori merupakan wilayah yang terdiri dari daerah pesisir pantai, daerah pertambakan, perkebunan dan persawahan sehingga jenis pekerjaan penduduk heterogen. Ada sebagian penduduk Kecamatan Kaliori yang bekerja sebagai nelayan, petani tambak garam, petani sawah dan penggarap kebun/buruh tani. Namun ada juga yang berprofesi sebagai pembuat batu bata merah, buruh pabrik, guru, Pegawai negeri sipil, Anggota TNI/Polri dan swasta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar