Keadaan Geografis dan Demografis
Sejak dibentuknya Kementerian Agama tanggal
03 Januari 1946, selang beberapa bulan lahir pula Kantor Urusan Agama Kecamatan
di seluruh Indonesia, termasuk KUA Kecamatan Kaliori. Adapun
perkembangan Kantor Urusan Agama [KUA] Kecamatan Kaliori dari segi organisasi
dan pelayanan telah mengalami beberapa peningkatan yaitu antara lain :
a.
Kesadaran
masyarakat Kaliori dalam beragama meningkat, dengan bukti kualitas
keimanan dan ketaqwaan semakin mantap
yaitu jumlah masjid sebanyak 47 buah dengan kondisi
bangunan yang representative, demikian juga jama’ah haji semakin banyak
jumlahnya dimana setiap tahun jumlah masyarakat yang menunaikan ibadah haji
semakin meningkat.
b.
Kesadaran
masyarakat dalam beribadah sosial juga cukup tinggi yaitu mereka mewakafkan harta miliknya untuk
tempat-tempat ibadah maupun yang lain.
KUA
Kecamatan Kaliori terletak di Jalan
Raya Rembang – Juwana
Km. 12 Kaliori, berada di jalur Pantura. Kecamatan Kaliori mempunyai wilayah 23 desa yang berbatasan dengan daerah lain :
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Selatan : Kecamatan Sumber
Sebelah Timur : Kecamatan Rembang
Sebelah Barat : Kecamatan Batangan – Kab. Pati
Penduduk yang mendiami wilayah Kecamatan Kaliori
merupakan penduduk yang semiheterogen. Hal tersebut dapat dilihat dari data
statistik kependudukan Kec. Kaliori. Dengan jumlah penduduk sebanyak 39.031
jiwa dengan rincian pemeluk agama sebagai berikut:
1. Penduduk yang beragama
Islam : 38.988
2. Penduduk yang beragama
Kristen : 34
3. Penduduk yang beragama
Katolik : 9
4. Penduduk yang beragama
Budha : -
5. Penduduk yang beragama
Hindu : -
6. Penduduk yang beragama
Konghucu : -
Dalam hal wujud dukungan
terhadap sebuah kegiatan keagamaan, di Kecamatan Kaliori telah terdapat sarana
dan prasarana ibadah sebagai berikut:
1.
Masjid : 47
2.
Musholla : 167
3.
Kapel
Katolik : 1
4.
Taman
Pendidikan al-Qur’an : 16
5.
Madrasah
Diniyyah : 18
6.
Madrasah
Ibtidaiyah : 2
7.
Madrasah
Tsanawiyah : 2
8.
Madrayah
Aliyah : 1
9.
Pondok
Pesantren : 1
10.
Majelis
Ta’lim : 19
Dari data di atas, Islam
merupakan agama mayoritas yang dipeluk oleh penduduk wilayah Kecamatan Kaliori,
sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap prosentase pelayanan pernikahan oleh
Kantor Urusan Agama Kecamatan Kaliori. Jumlah
peristiwa NTCR tahun 2009-2013 :
No
|
Tahun
|
N
|
T
|
C
|
R
|
1
|
2009
|
444
|
11
|
16
|
0
|
2
|
2010
|
542
|
10
|
32
|
0
|
3
|
2011
|
508
|
13
|
47
|
0
|
4
|
2012
|
|
|
|
|
5
|
2013
|
|
|
|
|
Dalam bidang pelayanan
pernikahan dan rujuk, KUA Kecamatan Kaliori dibantu oleh 27 Anggota Pembantu
Pencatat Nikah (P3N) yang tersebar di 23 wilayah desa se-Kecamatan Kaliori.
Karena terdapat beberapa desa yang mempunyai wilayah yang luas dan jarak yang
agak jauh, maka ada beberapa desa yang memiliki lebih dari satu P3N.
Letak geografis suatu
wilayah mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap kebijakan dan program
kerja yang harus direncanakan dan dilaksanakan oleh seorang decision maker
atau pejabat yang memimpin dalam suatu wilayah tersebut, karena itu al-Qur’an
menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia terdiri dari bersuku-suku dan
berbangsa-bangsa bukan tanpa maksud dan tujuan, tetapi itu semua mengandung
suatu nilai transformasi, edukasi dan akulturasi yang diharapkan suatu wilayah
tertentu dapat menggali potensi yang lebih baik dari wilayah lain demi
terciptanya kemajuan dalam suatu wilayah tersebut.
Oleh
karena itu, dilihat dari segi geografisnya KUA Kec. Kaliori terletak di Wilayah
Pantura di arah barat Kabupaten Rembang yang berada di dalam satu komplek
perkantoran Kecamatan Kaliori dengan jarak kurang lebih 12 KM dari pusat
ibukota kabupaten.
Kecamatan
Kaliori merupakan salah satu wilayah kecamatan di Kabupaten Rembang yang
terletak di wilayah pesisir pantai utara Pulau Jawa dengan karakteristik
wilayah pantai dengan medan yang datar yang terdiri dari perkampungan penduduk,
perkebunan, perkaliori dan areal pertambakan dan pantai. Adapun wilayah Kecamatan Kaliori
terbagi ke dalam 23 desa, yaitu:
1.
Desa
Meteseh
2.
Desa
Wiroto
3.
Desa
Purworejo
4.
Desa
Sidomulyo
5.
Desa
Dresi Kulon
6.
Desa
Maguan
7.
Desa
Karangsekar
8.
Desa
Banyudono
9.
Desa
Pengkol
10.
Desa
Gunungsari
11.
Desa
Dresi Wetan
12.
Desa
Sambiyan
13.
Desa
Tasikharjo
14.
Desa
Pantiharjo
15.
Desa
Kuangsan
16.
Desa
Tambakagung
17.
Desa
Mojowarno
18.
Desa
Mojorembun
19.
Desa
Bogoharjo
20.
Desa
Sendang Agung
21.
Desa
Tunggulsari
22.
Desa
Banggi
23. Desa
Babadan
Kondisi Sosio-Ekonomi dan
Budaya Masyarakat Setempat
Wilayah Kecamatan Kaliori
berpenduduk 39.031 jiwa dengan kondisi sosio ekonomi dan kultural masyarakatnya
terbagi dalam beberapa kelompok. Seperti pada umumnya masyarakat di Kabupaten
Rembang, penduduk di wilayah Kecamatan Kaliori bersifat semimajemuk, terutama
dari segi pekerjaan dan sosio kultural. Ada beberapa hal yang mempengaruhi mata pencaharian penduduk sebuah
wilayah, diantaranya adalah keadaan tanah wilayah itu sendiri, tingkat
pendidikan dan jauh tidaknya rumah penduduk dengan lokasi industri.
Wilayah Kecamatan Kaliori
merupakan wilayah yang terdiri dari daerah pesisir pantai, daerah pertambakan,
persawahan, perkebunan dan pemukiman penduduk sehingga jenis pekerjaan penduduk
heterogen. Ada sebagian penduduk Kecamatan Kaliori yang bekerja sebagai
nelayan, petani tambak garam, petani sawah dan penggarap kebun/buruh tani.
Namun ada juga yang berprofesi sebagai pembuat batu bata merah, buruh pabrik,
guru, Pegawai negeri sipil, Anggota TNI/Polri dan swasta.
Secara sosiologis,
masyarakat Kecamatan Kaliori terbagi dalam beberapa kelompok strata sosial. Dalam konteks
sosio-ekonomi, masyakat Kecamatan Kaliori terbagi menjadi tiga golongan, yaitu
sebagian kecil golongan menengah, dan kelompok kedua merupakan kondisi
mayoritas masyarakat Kecamatan Kaliori yang berada pada klas sosial ekonomi
rendah kebawah yang tersebar hampir di seluruh wilayah desa.
Stratifikasi
sosial dalam konteks agama, masyarakat Kecamatan Kaliori terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu sebagian masyarakat santri yang mempunyai adat istiadat dan
budaya sebagaimana prototipe masyarakat pondok pada umumnya, kedua masyarakat
abangan yang melaksanakan tradisi santri yang merupakan kondisi mayoritas
masyarakat Kecamatan Kaliori. Walaupun demikian, kegiatan keagamaan di wilayah
tersebut dapat dikatakan semarak, bahkan setiap hari besar Islam selalu
diadakan pengajian dan kegiatan-kegiatan yang berbasiskan agama.
Namun
di wilayah Kecamatan Kaliori juga terdapat daerah rawan agama di desa
Karangsekar dimana terdapat satu bangunan kapel kristen. Oleh karena itu, tantangan
tersebut merupakan tugas yang sangat berat khususnya bagi Kantor Urusan Agama
(KUA) Kecamatan Kaliori dalam rangka menjaga kerukunan dan keharmonisan antar
umat agama, maupun dari arus penyebaran agama/kristenisasi, sehingga seluruh
personilnya dituntut untuk selalu aktif memberikan bimbingan dan arahan kepada
masyarakat daerah rawan tersebut.
Dari
dua gambaran kondisi sosio ekonomi dan agama tersebut bila dijadikan sebagai
pisau analisis untuk mengetahui gambaran kehidupan keluarga dalam konteks kriteria
keluarga sakinah, maka masyarakat Kecamatan Kaliori mayoritas dalam kelompok
keluarga Pra Sakinah, Sakinah I dan II dan sebagian kecil dalam kelompok
keluarga sakinah III dan Keluarga Sakinah III Plus.
Penduduk
yang mendiami wilayah Kecamatan Kaliori merupakan penduduk yang semiheterogen.
Hal tersebut dapat dilihat dari data statistik kependudukan Kec. Kaliori.
Dengan jumlah penduduk sebanyak 39.031 jiwa dengan rincian menurut klasifikasi
jenis kelamin sebagai berikut:
Penduduk Laki-Laki : 19.236
Penduduk Perempuan : 19.752
Jumlah : 39.031
Dari data di atas, Islam merupakan agama mayoritas yang dipeluk oleh
penduduk wilayah Kecamatan Kaliori, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap
beban kerja dan prosentase pelayanan pernikahan dan layanan lainnya oleh Kantor
Urusan Agama Kecamatan Kaliori.
Mata
Pencaharian
Ada beberapa hal yang mempengaruhi mata
pencaharian penduduk sebuah wilayah, diantaranya adalah keadaan tanah wilayah
itu sendiri, tingkat pendidikan
dan jauh tidaknya rumah penduduk dengan lokasi industri.
Wilayah Kecamatan Kaliori
merupakan wilayah yang terdiri dari daerah pesisir pantai, daerah pertambakan,
perkebunan dan persawahan sehingga jenis pekerjaan penduduk heterogen. Ada
sebagian penduduk Kecamatan Kaliori yang bekerja sebagai nelayan, petani tambak
garam, petani sawah dan penggarap kebun/buruh tani. Namun ada juga yang
berprofesi sebagai pembuat batu bata merah, buruh pabrik, guru, Pegawai negeri
sipil, Anggota TNI/Polri dan swasta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar