MANAJEMEN PENGELOLAAN ADMINISTRASI TPQ
Administrasi berasal dari bahasa Latin
: Ad = intensif dan ministrare = melayani, membantu, memenuhi.
Administrasi merujuk pada kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani,
mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.
Beberapa
pengertian lain tentang administrasi dapat dipaparkan sebagai berikut :
a. Administrasi
adalah proses yang pada umumnya terdapat pada semua usaha kelompok,
pemerintah
atau swasta,
sipil
atau militer,
besar atau kecil (White, 1958).
b.
Administrasi sebagai kegiatan kelompok yang mengadakan
kerjasama guna menyelesaikan tugas bersama (Simon, 1958).
c.
Administrasi didefinisikan sebagai bimbingan,
kepemimpinan dan pengawasan usaha kelompok individu guna mencapai tujuan bersama (Newman, 1963).
d.
Pengertian Administrasi dalam bahasa
Indonesia ada 2 (dua) :
-
Administrasi berasal dari bahasa
Belanda, “Administratie” yang merupakan pengertian
Administrasi dalam arti sempit, yaitu sebagai kegiatan tata usaha kantor
(catat-mencatat, mengetik, menggandakan, dan sebagainya). Kegiatan ini dalam
bahasa Inggris disebut : Clerical works (FX.Soedjadi, 1989).
-
Administrasi dalam arti luas, berasal dari bahasa
Inggris “Administration” , yaitu proses kerjasama antara dua
orang atau lebih berdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan
bersama yang telah ditentukan (S.P. Siagian, 1973)
Berdasarkan hal tersebut diatas, administrasi ialah proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Administrasi, baik
dalam pengertian luas maupun sempit di dalam penyelenggaraannya diwujudkan
melalui fungsi-fungsi manajemen, yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan. Jadi administrasi adalah penyelenggaraannya, dan
manajemen adalah orang-orang yang menyelenggarakan kerja. Maka kombinasi dari
keduanya adalah penyelenggaraan kerja yang dilakukan oleh orang-orang secara
bersama-sama (kerjasama) untuk mencapai tujuan yang yang telah ditetapkan.
Banyak pengertian administrasi yang dikemukanan oleh para ahli
administrasi, ada pengertian adminitasi secara luas dan ada pengertian
administrasi secara sempit, dan bahkan ada yang mengartikan sebagai proses
social. Dalam pengertian yang luas menurut Musanef (1996:1) dalam bukunya
Manajemen Kepegawaian di Indonesia menyebutkan bahwa administrasi adalah
kegiatan sekelompok manusia melalui tahapan – Tahapan yang teratur dan dipimpin
secara efektif dan efisien, dengan menggunakan sarana yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan Dalam implementasinya, administasi berkembang
dan mempunyai tugas-tugas yang biasa disebut sebagai fungsi administrasi
sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli seperti Henry Faysol Ilmu yang
mempelajari proses kegiatan kerjasama manusia untuk mencapai tujuan yang
ditentukan adalah ilmu Administrasi. Kegiatan kerjasama itu sendiri merupakan
gejala yang sifatnya universal, sejak zaman manusia masih primitif sampai zaman
modern ini.
Supaya terjadi kerjasama untuk mencapai tujuan, diperlukan proses
penggerakan. Proses penggerakan dalam Administrasi disebut Manajemen. Dengan
demikian Administrasi mencapai tujuan melalui Manajemen. Kemudian, agar
kegiatan kerjasama tersebut berhasil dengan baik dan mencapai tujuan maka
dibutuhkan sebuah wadah, kerangka, atau struktur. Wadah, kerangka, atau
struktur dimana kerjasama dilakukan disebut Organisasi.
II.
Model
Administrasi dan Manajemen di TPQ
Agar
pengelolaan TPQ menjadi lebih mantap, ada beberapa komponen yang harus kita
penuhi atau kita persiapkan :
a. Memiliki
rencana jangka panjang (lima tahunan).
b. Memiliki
program rencana tahunan.
c. Memiliki
perencanaan pengembangan.
d. Menyusun
Rencana Anggaran Belanja (RAB). Dalam pelaksnaannya melibatkan yayasan/ takmir/
lembaga yang menaungi.
e. Memberikan
penghargaan bagi santri berprestasi.
f. Memiliki
tata tertib/ peraturan santri.
g. Memiliki
tata tertib/ peraturan asatidz.
h. Mengikutsertakan
asatidz dalam penataran/ pelatihan.
i.
Memberikan penghargaan kepada asatidz yang
berprestasi.
j.
Mengadakan studi banding dalam rangka peningkatan
mutu.
k. Kepala TPQ
mengadakan pertemuan berkala dengan asatidz.
l.
Mengadakan pertemuan rutin dan berkala dengan orang
tua/ wali santri.
m. Melibatkan
masyarakat dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan pengembangan.
n. Memiliki
program supervisi internal terhadap pelaksanaan pembelajaran.
o. Memiliki
program tindak lanjut dari supervisi internal.
p. Mencatat dan
mengarsip surat keluar dan surat masuk.
q. Memiliki
buku penghubung dengan orang tua/ wali.
r. Memiliki
catatan pengaduan, masukan, kritik, dan saran dari orang tua/ wali santri dan
masyarakat.
s. Memiliki
daftar inventaris sarana dan prasarana.
t.
Memiliki buku administrasi keuangan.
u. Memiliki
buku administrasi ketenagaan.
v. Memiliki
buku induk santri.
w. Membuat
laporan bulanan dan tahunan kepada instansi terkait.
Disamping
hal – hal diatas TPQ juga perlu memiliki komponen – komponen yang menyangkut
organisasi dan kelembagaan, misalnya :
-
Memiliki ijin operasional dari Kementerian Agama,
serta bagi yang menyelenggarakan program PAUD TPQ memilki ijin operasional dari
Dinas Pendidikan.
-
Memilki hubungan kelembagaan dengan organisasi
penyelenggara, misalnya yayasan/ takmir/ dll.
-
Memiliki struktur/ bagan organisasi yang disusun
berdasarkan kebutuhan organisasi.
-
Memilki job
discription.
Daftar Pustaka :
James A.F. Stoner & R. Edward Freeman, Manajemen, edisi kelima, Intermedia –
Jakarta & Simon & Schuster (Asia) Pte., Ltd – Singapore, 1994.
T. Hani Handoko, Manajemen,
edisi kedua, BPFE – Yogyakarta, 2003
Buku Panduan Pendataan, Akreditasi, dan
Supervisi TPQ, BADKO TPQ Provinsi Jawa
Tengah – Semarang, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar