ANALISIS SWOT UNTUK MENGEVALUASI
KELEMBAGAAN TPQ
Sekilas Kelembagaan TPQ
Taman
Pendidikan al Quran atau yang dikenal dengan istilah TPQ merupakan salah satu
lembaga pendidikan keagamaan yang diunggulkan untuk memenuhi harapan kita semua
yaitu harapan adanya peningkatan kualitas baca tulis al Quran bagi anak-anak
dan generasi muda muslim.
TPQ
dengan berbagai macam karakteristiknya mempunyai peran yang sangat penting
dalam ikut serta melaksanakan Instruksi Menteri Agama Nomor 3 tahun 1990
tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan dan Kemampuan Baca Tulis al Quran.
Peningkatan
kemampuan baca tulis al Quran mestinya juga diikuti adanya upaya penghayatan
dan juga pengamalan al Quran dalam kehidupan sehari-hari. Upaya penghayatan dan
pengamalan al Quran ini dapat dimulai dari kajian terhadap ayat-ayat al Quran
melalui kitab-kitab tafsir yang muktabaroh. Kajian terhadap tafsir al Quran
agar senantiasa disesuaikan dengan kapasitas keilmuan peserta didik agar
kegiatan pembelajarannya dapat tepat sasaran dan manfaat yang optimal. TPQ
dapat mengambil peran dalam upaya penghayatan dan pengamalan al Quran sejak
dini oleh masyarakat.
Usaha
peningkatan kemampuan baca tulis al
Quran bagi umat Islam dalam rangka penghayatan dan pengamalan al Quran dalam
kehidupan sehari-hari ini telah tertuang dalam Surat Keputusan Bersama Menteri
Dalam Negeri dan Menteri Agama Nomor 128 tahun 1982 / Nomor 4 A tahun 1982.
Karena
TPQ sebagai sebuah lembaga pendidikan yang khas mempunyai peran yang sangat
penting, maka tata kelola dan penyelenggaraan TPQ juga harus mencerminkan
standart pengelolaan lembaga pendidikan yang terstruktur rapi dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Berbagai
regulasi telah diberlakukan di Indonesia terkait dengan TPQ ini. Diantaranya
adalah Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1990
tentang Pendidikan Pra Sekolah, Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2007
tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, dan juga Peraturan
Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
Karena
TPQ telah menjadi lembaga pendidikan yang peranannya sangat strategis, mestinya
lembaga pendidikan TPQ juga memiliki berbagai instrumen yang lazim dimiliki
oleh lembaga pendidikan lain, misalnya:
1)
Memiliki
isi pendidikan atau kurikulum;
2)
Memiliki
sejumlah kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan;
3)
Memiliki
sarana prasarana yang memadai untuk terselenggaranya kegiatan pembelajaran;
4)
Memiliki
sumber pembiayaan;
5)
Adanya
sistem manajemen dan tata kelola yang baik dan sistem evaluasi yang standart;
6)
Memiliki
santri dengan jumlah minimal dan keberlangsungan sumber atau calon santri baru;
7)
Memiliki
dukungan dari lingkungan.
Pentingnya Evaluasi
Evaluasi
merupakan sub sistem yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam setiap
sistem pendidikan, termasuk di TPQ. Evaluasi ini mencerminkan seberapa jauh
perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan yang telah dicapai oleh TPQ. Dengan
evaluasi maka maju mundurnya TPQ akan dapat dideteksi. Dengan evaluasi pula
kita dapat mengetahui titik kelemahan TPQ sehingga akan menjadi mudah mencari
jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Evaluasi merupakan suatu
proses sistemik untuk mengetahui tingkat
keberhasilan suatu program. Evaluasi kelembagaan TPQ juga merupakan suatu
proses sistemik untuk mengetahui tingkat keberhasilan lembaga TPQ.
Evaluasi
kelembagaan TPQ memerlukan data-data awal berupa proses keberlangsungan sistem
pengelolaan secara menyeluruh. Data-data
tersebut kemudian diolah dan ditafsirkan menjadi nilai-nilai kualitatif dan
juga terkadang kuantitatif dengan standart tertentu. Hasil dari evaluasi
diperlukan untuk membuat kebijakan dan berbagai putusan penting untuk melangkah
ke depan.
Dalam
konteks evaluasi kelembagaan TPQ, harus diidentifikasi dan dipahami betul berbagai instrumen yang melekat di lembaga
TPQ. Semua instrumen tidak luput dari objek evaluasi. Manfaat evaluasi
kelembagaan TPQ ini sangat besar, diantaranya adalah:
1)
Untuk
membuat kebijakan dan berbagai keputusan penting lembaga;
2)
Untuk
menilai hasil yang telah diperoleh selama kurun waktu tertentu yang telah
berjalan;
3)
Untuk
menilai kurikulum yang digunakan;
4)
Untuk
meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap TPQ;
5)
Untuk
memonitor dana;
6)
Untuk
memperbaiki materi dan program pendidikan;
Pendidikan
menjadi tanggungjawab semua pihak. Tujuan pendidikan adalah memanusiakan
manusia. Ini artinya dalam pengelolaan lembaga TPQ harus mengedepankan
prinsip-prinsip kemanusiaan. Dalam melakukan evaluasi kelembagaan TPQ juga
harus mengedepankan prinsip dan nilai kemanusiaan. Pendekatan yang digunakan
harus dilandasi dengan kemanusiaan. Para stake holders yang terlibat semuanya
bukan mesin, mereka manusia yang punya rasa dan hati.
Agar
evaluasi yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan membuahkan hasil yang
valid, maka para evaluator diharapkan memiliki hal-hal sebagai berikut:
1)
Mampu
melaksanakan evaluasi. Evaluator harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan
evaluasi yang didukung oleh penguasaan teori dan juga keterampilan praktik
evaluasi;
2)
Cermat
dalam melaksanakan evaluasi. Evaluator dapat melihat celah-celah dan detail
dari program serta bagian-bagian yang akan dievaluasi;
3)
Objektif.
Evaluator tidak mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadi atau juga keinginan
atau tekanan dari pihak lain dalam mengumpulkan data sesuai dengan keadaannya.
Selanjutnya ia dapat mengambil kesimpulan sebagaimana yang telah diatur dalam
standar operasional system analisis tertentu yang digunakan;
4)
Sabar
dan tekun. Kesabaran dan ketekunan harus dimiliki oleh evaluator sejak
penyusunan rancangan evaluasi, perencanaan, penyusunan instrumen, pelaksanaan,
dan juga laporan akhir. Semua dilaksanakan dengan teliti dan tidak gegabah;
5)
Hati-hati
dan bertanggungjawab. Seorang evaluator melakukan pekerjaannya dengan penuh
pertimbangan dan apabila ada kekeliruan ia berani menanggung resiko atas segala
kesalahan.
TPQ
sebagai sebuah lembaga pendidikan mestinya harus melakukan evaluasi kelembagaan
secara periodik. Selama satu periode masa khidmah pengelola harus melakukan
evaluasi kelembagaan minimal satu kali. Pengelola TPQ hendaknya menjadi
evaluator yang baik. Seorang guru juga hendaknya menjadi evaluator yang baik.
Apakah tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai atau belum. Pertanyaan ini
akan dapat terjawab dalam evaluasi.
Informasi yang
diperoleh melalui evaluasi ini merupakan umpan baik (feed back) terhadap proses
pengelolaan lembaga TPQ pada tahun-tahun ke depan. Dengan demikian pengelolaan
TPQ akan dapat terus ditingkatkan dalam memberikan pelayanan pendidikan yang
lebih berkualitas lagi.
Analisis
SWOT untuk Evaluasi Kelembagaan TPQ
Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity), dan Ancaman (Threat) yang terjadi dalam dalam proyek atau di sebuah usaha
bisnis atau kegiatan, atau mengevaluasi lini-lini produk sendiri maupun
pesaing.
Untuk melakukan analisis, ditentukan tujuan usaha atau
mengidentifikasi objek yang akan dianalisis. Kekuatan dan Kelemahan
dikelompokkan ke dalam faktor Internal, sedangkan Peluang dan Ancaman
diidentifikasi sebagai faktor Eksternal.
Teknik ini dikembangkan dari gagasan Albert Humphrey, yang
memimpin konvensi di Stanford University di tahun 1960-an dan 1970-an dengan
menggunakan data dari majalah Fortune pada sekitar 500 perusahaan.
Analisis SWOT
dibuat dalam bentuk matrik (Matrix SWOT) sebagai berikut:
Menetapkan
objektif/sasaran/tujuan yang dituliskan pada kolom pertama baris pertama adalah bagian
penting. Penting untuk mendefinisikan apa yang kita inginkan dalam
melakukan analisis SWOT. Tanpa penetapan tujuan, maka faktor subjektif
dalam menyusun kolom lainnya (kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman)
dapat melebar kemana-mana.
Penetapan
tujuan, hendaknya dibuat spesifik dari apa yang menjadi isu pengelolaan TPQ
yang paling dirasakan/dipermasalahkan. Setelah tujuan didapat maka SWOT
membantu untuk memberikan gambaran lebih terinci sehingga bisa digambarkan
lebih jernih pernyataan strategi yang akan dibuat. Penetapan tujuan
menjadi salah satu kunci dalam penyusunan matrix SWOT.
Menetapkan
score/skala kepentingan. Setiap nomor-nomor identifikasi yang dinyatakan dalam kolom SWOT
hendaknya diberikan skore atau nilai yang menunjukkan prioritas atau tingkat
urgensinya. Skore yang dibuat bisa mengikuti skala Likert misal Baik/Penting/Relevan/Berat dan Buruk/Sangat Tidak penting/Tidak
relevan/Ringan untuk setiap pernyataan dari unsur-unsur SWOT.
Dengan penyusunan skala ini, membantu pengambil keputusan melihat pengaruh dari
pernyataan.
Logika
Strategi
Menetapkan
logika strategi juga adalah hal yang penting. Pernyataan mengenai
Kekuatan dalam persoalan SWOT adalah :
KEKUATAN
yang dimiliki oleh TPQ yang dapat digunakan untuk memanfaatkan PELUANG
sebaik-baiknya dan pada saat yang sama juga dapat digunakan untuk menghilangkan
atau meminimalkan ANCAMAN dan KELEMAHAN
sehingga TUJUAN
tercapai.
Dengan
demikian, pernyataan mendaftarkan kekuatan yang tidak berhubungan dengan
peluang dan ancaman untuk mencapai keberhasilan tujuan, tidaklah memberikan
makna. Setiap daftar pernyataan kekuatan harus berelasi/bersinergi dengan
peluang yang dapat dilihat dan relevan dengan tujuan dari pembentukan SWOT.
Kolom
berikutnya, yaitu kolom di tengah adalah untuk pernyataan Strategi. S-T
Strategy adalah pernyataan untuk memanfaatkan kekuatan dengan melihat
peluang. Demikian juga S-T, W-O, dan W-T adalah bentuk-bentuk
strategik untuk menjelaskan.
Setelah kita
isi semua kolom, maka tandai yang sama dan ambil salah satu. Dari sini
kita akan mendapatkan pernyataan strategi yang relevan untuk ditindaklanjuti.
Apabila kita
belum menemukan secara spesifik sewaktu membuat SWOT, maka pernyataan
strateginya akan lebih bersifat global dan tidak jelas langkah taktis apa yang
ditemukan. Namun, jika yang kita buat tepat, maka peluang untuk
mendapatkan pemahaman baru yang sebelumnya tidak tampak, akan terlihat dengan
memerinci dan menganalisis dengan model ini.
Untuk
mendapatkan analisis yang baik, lakukan proses analisis SWOT berkali-kali,
buang yang tidak relevan dan peluang untuk mendapatkan strategi yang lebih
akurat/relevan muncul. Kita bisa membandingkan dengan asumsi awal yang
biasanya sudah masuk ke dalam pikiran sebelum SWOT ini dibuat.
Di bawah ini
sekedar contoh penggunaan pilihan kata-kata yang dapat digunakan dalam menganalisis
menggunakan SWOT. Penggunaan kata-kata harus tepat dan relevan dengan objek
atau sasaran analisis.
Selamat
mencoba ............
Sukses selalu
CONTOH
ANALISIS SWOT DALAM EVALUASI KELEMBAGAAN TPQ
|
Objek/sasaran
analisis:
............................
......................
(diisi sesuai tujuan analisis)
|
PELUANG / O
(OPPORTUNITY)
1)
Meningkatkan
prestasi TPQ
2)
Kepercayaan
publik yang besar terhadap TPQ
3)
Bantuan dana
dari pihak ketiga (swasta/pemerintah)
4)
dst
|
ANCAMAN / T
(THREAT)
1)
Akuntabilitas
TPQ yang rendah
2)
Sulit
mengadakan kerjasama dengan pihak luar
3)
Terbatasnya
akses bantauan dana
4)
dst
|
|
KEKUATAN / S
(STRENGTH)
1)
Banyak guru TPQ
yang berpendidikan S.1 atau hafal al Quran
2)
Jumlah santri
yang cenderung banyak
3)
Sarana/media
pembelajaran yang memadai
4)
dst
|
STRATEGI: S.O
1)
Para ustadz meningkatkan kemampuan evaluasi /
kompetensi keahlian
2)
Optimalisasi
sarana / media evaluasi
3)
Meningkatkan
hasil belajar santri secara kualitatif/kuantitatif
4)
dst
|
STRATEGI: S.T
1)
Memotifasi para
ustadz untuk selalu meningkatkan prestasi belajar santri
2)
Memanfaatkan
potensi santri untuk bermitra kerjasama dengan pihak ketiga
3)
dst
|
|
KELEMAHAN / W
(WEAKNESS)
1)
Kurang
menguasai teknik evaluasi yang benar
2)
Dukungan wali
murid kurang memadai
3)
Dana kurang mencukupi
/ pas pasan
4)
dst
|
STRATEGI: W.O
1) Mengadakan pelatihan tentang teknik evaluasi bagi
para ustadz
2) Optimalisasi kerjasama dengan wali murid / pihak
lain
3) Minta bantuan ke pemerintah agar memberi bantuan
yang optimal
4) dst
|
STRATEGI: W.T
1)
Semua guru agar
mengikuti pelatihan
2)
Optimalkan
keterlibatan wali murid untuk mendukung peningkatan prestasi belajar santri
3)
Adakan
kerjasama dengan pihak ketiga, untuk penggalangan dana
4)
dst
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar